Tikar adalah hasil anyaman yang biasanya dipakai sebagai alas duduk atau tidur. Tikar biasanya dibuat dari daun kelapa, pandan,siwalan, purun, bambu, plastik atau bahan lain. Ada yang bilang kalau tikar berasal dari Negara Indonesia, Kota Padang, Sumatra Barat. Kata Tikar berasal dari kata Tik yang berarti cara dan Karne yang berarti duduk. Kesimpulannya Tikar berarti Cara yang melambangkan Budi Pekerti untuk Duduk.
Tikar Daun kelapa, di Madura tikar yang terbuat dari daun kelapa mempunyai bentuk sangat sederhana dan kasar yang biasa disebut "ghidhang".
Tikar Daun Pandan, anyaman tikar berupa daun pandan diambil dari tumbuhan liar di hutan, dan untuk mencarinyapun dibutuhkan keahlian khusus karena pada pohon pandan terdapat duri-duri yang dapat melukai kulit sehingga harus berhati-hati dalam mengambilnya. Biasanya kaum laki-laki yang mengambil pandan dari habitatnya sedangkan untuk mengolahnya dilakukan oleh kaum perempuan atau ibu-ibu.
Tikar Lampit, lampit Cotton adalah Lampit Rotan yang terbuat dari kili-kili rotan berukuran 4,0 x 3,5 mm dengan panjang sesuai lebar tikar. Kili-kili dijalin dengan benang katun yang disisipkan kedalam lubang masukan pada tiap interval 5 cm. Kemudian kedua sisi panjang tikar dianyam dengan kulit rotan.
Kelebihan Tikar yang berbahan alami:
Cara membersihkan / mencuci Tikar
Ini adalah salah satu cara untuk membersihkan noda pada tikar yang biasanya diakibatkan oleh noda kotoran makanan ataupun jamur. untuk membersihkannya adalah dengan satu ember air hangat yang telah dicampur dengan segenggam garam. Cuci tikar dengan air garam tersebut, kemudian bilas dengan air dingin dan jemur di bawah terik matahari sampai kering.
Tips merawat tikar:
Tikar Daun kelapa, di Madura tikar yang terbuat dari daun kelapa mempunyai bentuk sangat sederhana dan kasar yang biasa disebut "ghidhang".
Tikar Daun Pandan, anyaman tikar berupa daun pandan diambil dari tumbuhan liar di hutan, dan untuk mencarinyapun dibutuhkan keahlian khusus karena pada pohon pandan terdapat duri-duri yang dapat melukai kulit sehingga harus berhati-hati dalam mengambilnya. Biasanya kaum laki-laki yang mengambil pandan dari habitatnya sedangkan untuk mengolahnya dilakukan oleh kaum perempuan atau ibu-ibu.
Tikar Lampit, lampit Cotton adalah Lampit Rotan yang terbuat dari kili-kili rotan berukuran 4,0 x 3,5 mm dengan panjang sesuai lebar tikar. Kili-kili dijalin dengan benang katun yang disisipkan kedalam lubang masukan pada tiap interval 5 cm. Kemudian kedua sisi panjang tikar dianyam dengan kulit rotan.
Kelebihan Tikar yang berbahan alami:
- Tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi kulit dan kesehatan, karena terdapat sirkulasi udara dari sela-sela ( pori-pori tikar) sehingga keringat bisa keluar dan meresap melalui celah-celah tika.
- Terbuat dari tumbuhan sehingga tidak menimbulkan partikel / zat yang merusak lingkungan,
Cara membersihkan / mencuci Tikar
Ini adalah salah satu cara untuk membersihkan noda pada tikar yang biasanya diakibatkan oleh noda kotoran makanan ataupun jamur. untuk membersihkannya adalah dengan satu ember air hangat yang telah dicampur dengan segenggam garam. Cuci tikar dengan air garam tersebut, kemudian bilas dengan air dingin dan jemur di bawah terik matahari sampai kering.
Tips merawat tikar:
- Bersihkanlah noda sesegera mungkin karena bila sudah lama akan lebih sulit untuk membersihkannya.
- Janganlah menaruh/menggelar tikar terlalu lama di lantai, karena lantai yang dingin dan lembab akan mengundang tumbuhnya jamur pada tikar.
- Jemurlah tikar minimal seminggu sekali walaupun jarang dipakai, hal ini untuk membuat tikar terhindar dari lembab.
- Bungkuslah kedua ujung gulungan tikar (untuk tikar yang disimpan dalam keadaan tergulung) dengan plastik, hal ini untuk mencegah masuknya hewan kecil seperti kecoa masuk ke sela-sela tikar.
Post a Comment for "Tikar dan Cara Merawatnya"
Silahkan berkomentar dengan kata-kata yang sopan, dilarang menyertakan link aktif. maaf, komentar tidak akan langsung dibalas karena Saya tidak selalu online. terimakasih atas kunjungannya.