Dari sekian banyaknya karya seni dan budaya di Indonesia diantaranya adalah batik tulis yang keberadaannya sudah berusia sangat tua. Dengan batik tulis ini membuat begara kita dikenal ke seluruh dunia dengan karya seninya yang tinggi.
Dapat kita rasakan apabila ada yang memakai batik maka kita atau negara lain langsung teringat dengan negara pembuatnya yaitu Indonesia. Bersyukurlah kita bahwa pemerintah mendukung hasil karya anak bangsa ini yaitu dengan sering dipakainya batik pada setiap suasana, baik itu dihari-hari tertentu saat bekerja ataupun di setiap acara-acara resmi.
Dengan berbagai corak dan warna yang ada dalam batik, membuat kita sangat menyayangi batik ini sehingga diperlukan perlakuan atau perawatan khusus agar batik kita dapat bertahan lama kualitasnya (agar batik tidak luntur).
Baju batik dan kain batik yang kita miliki memerlukan perawatan khusus agar terjaga kualitasnya sepanjang waktu. Pembuatan batik tulis, dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan tangan secara langsung tanpa bantuan mesin. Canting adalah alat untuk melukis diatas permukaan kainnya. Jangan kaget jika pada saat pencucian pertama sampai ketiga maka sisa air pencucian pada kain batik kita agak kecoklat-coklatan, hal tersebut terjadi karena terjadi proses pelepasan residu dari proses pewarnaan batik tersebut. Tetapi perlu diketahui bahwa proses pelepasan residu tersebut tidak mempengaruhi kualitas warna batik kita, karena proses tadi bukan merupakan proses pelunturan warna.
Tips merawat batik tulis:
1. Sebelum memulai proses perawatan sebaiknya batik diangin-anginkan beberapa saat dengan cara mengeluarkannya darri lemari (bila batik kita dalam keadaan terlipat di dalam lemari).
2. Siapkan air hangat dalam sebuah wadah kemudian masukkan “buah lerak” ke dalamnya, kemudian di remas-remas sampai berbusa, setelah itu tambahkan air secukupnya, selanjutnya cairan ini dapat digunakan untuk mencuci batik. Selain dengan buah lerak, kita dapat juga menggunakan “daun dilem”dengan proses yang sama dengan buah lerak, aroma daun lerak dapat mencegah bintang kecil merusak serat pada kain batik.
3. Setelah selesai dicuci jemurlah batik di tempat yang tidak terkena sinar matahari, biarkanlah batik kita kering dengan sendirinya tanpa bantuan sinar matahari. dengan cara ini maka batik kita akan terhindar dari pudarnya warna.
4. Saat menjemur sebaiknya tertata dengan rapi, jangan sampai ada litatan sehingga setelah kering dapat langsung dilipat dengan rapi tanpa harus disetrika.
5. Apabila kain batik sudah kering dan dilipat, masukkan ke dalam lemari dan diberi seikat akar wangi.
Buah lerak semakin sulit aja kita temukan sekarang ini, tapi jangan kuatir karena di supermarket sekarang sudah ada lerak yang dijual dalam kemasan botol.
"Pencucian batik dengan menggunakan buah lerak terbukti mampu mempertahankan kualitas kain batik tulis seperti saat dibuat. Sifat kimia fisika yang dikandung lerak bertumpu pada tegangan permukaan yang lebih rendah dari air, sehingga lerak mampu menembus pori-pori pakaian dan melepaskan kotoran yang menempel tanpa paksaan bahan kimiawi seperti deterjen. Ini membuat kain batik yang dibersihkan menjadi lebih awet dan tidak mengalami perubahan."
Hal-hal yang perlu dihindari dalam merawat batik tulis:
Dapat kita rasakan apabila ada yang memakai batik maka kita atau negara lain langsung teringat dengan negara pembuatnya yaitu Indonesia. Bersyukurlah kita bahwa pemerintah mendukung hasil karya anak bangsa ini yaitu dengan sering dipakainya batik pada setiap suasana, baik itu dihari-hari tertentu saat bekerja ataupun di setiap acara-acara resmi.
Dengan berbagai corak dan warna yang ada dalam batik, membuat kita sangat menyayangi batik ini sehingga diperlukan perlakuan atau perawatan khusus agar batik kita dapat bertahan lama kualitasnya (agar batik tidak luntur).
Baju batik dan kain batik yang kita miliki memerlukan perawatan khusus agar terjaga kualitasnya sepanjang waktu. Pembuatan batik tulis, dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan tangan secara langsung tanpa bantuan mesin. Canting adalah alat untuk melukis diatas permukaan kainnya. Jangan kaget jika pada saat pencucian pertama sampai ketiga maka sisa air pencucian pada kain batik kita agak kecoklat-coklatan, hal tersebut terjadi karena terjadi proses pelepasan residu dari proses pewarnaan batik tersebut. Tetapi perlu diketahui bahwa proses pelepasan residu tersebut tidak mempengaruhi kualitas warna batik kita, karena proses tadi bukan merupakan proses pelunturan warna.
Tips merawat batik tulis:
1. Sebelum memulai proses perawatan sebaiknya batik diangin-anginkan beberapa saat dengan cara mengeluarkannya darri lemari (bila batik kita dalam keadaan terlipat di dalam lemari).
2. Siapkan air hangat dalam sebuah wadah kemudian masukkan “buah lerak” ke dalamnya, kemudian di remas-remas sampai berbusa, setelah itu tambahkan air secukupnya, selanjutnya cairan ini dapat digunakan untuk mencuci batik. Selain dengan buah lerak, kita dapat juga menggunakan “daun dilem”dengan proses yang sama dengan buah lerak, aroma daun lerak dapat mencegah bintang kecil merusak serat pada kain batik.
3. Setelah selesai dicuci jemurlah batik di tempat yang tidak terkena sinar matahari, biarkanlah batik kita kering dengan sendirinya tanpa bantuan sinar matahari. dengan cara ini maka batik kita akan terhindar dari pudarnya warna.
4. Saat menjemur sebaiknya tertata dengan rapi, jangan sampai ada litatan sehingga setelah kering dapat langsung dilipat dengan rapi tanpa harus disetrika.
5. Apabila kain batik sudah kering dan dilipat, masukkan ke dalam lemari dan diberi seikat akar wangi.
Buah lerak semakin sulit aja kita temukan sekarang ini, tapi jangan kuatir karena di supermarket sekarang sudah ada lerak yang dijual dalam kemasan botol.
"Pencucian batik dengan menggunakan buah lerak terbukti mampu mempertahankan kualitas kain batik tulis seperti saat dibuat. Sifat kimia fisika yang dikandung lerak bertumpu pada tegangan permukaan yang lebih rendah dari air, sehingga lerak mampu menembus pori-pori pakaian dan melepaskan kotoran yang menempel tanpa paksaan bahan kimiawi seperti deterjen. Ini membuat kain batik yang dibersihkan menjadi lebih awet dan tidak mengalami perubahan."
Hal-hal yang perlu dihindari dalam merawat batik tulis:
- Jangan mencuci batik menggunakan deterjen, pemutih pakaian, dan softener.
- jangan mencuci kain batik memakai mesin cuci karena dikhawatirkan akan merusak serat batik.
- Hindari mencuci batik dengan cara digosok/disikat, jika noda tidak terlalu kotor maka cukup dicuci dengan air hangat saja, tetapi kalau terkena noda maka cuci batik menggunakan sabun mandi, jika noda masih membandel maka hilangkan nodanya dengan perasan jeruk pada noda tersebut.
- Tidak menjemur batik langsung terkena sinar matahari karena bisa menyebabkan cepat memudarnya warna batik, sebaiknya cukup diangin anginkan saja dan tidak usah diperas. Biarkan kering secara alami.
- Jangan menyetrika batik tulis secara langsung, carayang aman adalah dengan menyemprotkan sedikit air ke batik kita, lalu letakkan sehelai kain diatasnya baru disetrika. Untuk memberi pewangi, yang harus kita lakukan adalah melapisi batik kita dengan koran diatasnya, baru kemudian kita semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain.
Post a Comment for "TIPS MERAWAT BATIK TULIS"
Silahkan berkomentar dengan kata-kata yang sopan, dilarang menyertakan link aktif. maaf, komentar tidak akan langsung dibalas karena Saya tidak selalu online. terimakasih atas kunjungannya.