Memasang Tangki Air untuk Pemanas Air, dan Keperluan Lainnya

tangki/toren air
Tulisan ini terinpirasi oleh pertanyaan salah satu pengunjung blog ini yang bernama Juni Arthana yang berkomentar di salah satu artikel saya yang berjudul: Cara Memasang Tangki Air Penguin, berikut ini petikannya...

"Salam kenal, Saya berencana ingin mendirikan sebuah menara air yang akan saya fungsikan untuk kebutuhan rumah tangga. 

Sebelum menara tersebut saya dirikan melalui coretan saya ini mohon petunjuk yang sekiranya nanti menara yang saya dirikan menjadi efektif dan hemat biaya. 

Sebagai bahan pertimbangan air tersebut rencananya akan digunakan untuk water heater gas, mesin cuci bukaan samping dan beberapa kran di dapur dan kamar mandi. 

Saya sudah memiliki tandon dengan kapasitas 2500 liter. Agar aliran air dari tandon mampu menghasilkan tekanan diatas 0,25 kg/cm atau lebih sebagaimana disyaratkan pada buku panduan mesin pemanas air, kira-kira berapa ketinggian minimal menara yang mesti saya dirikan? serta mana lebih bagus menggunakan beton apa rangka baja? terima kasih sebelumnya."


Dari komentar tersebut dapat disimpulkkan dua pertanyaan yakni:
  • Ketinggian minimal menara air
  • Bahan yang baik untuk menara air 

Baiklah saya coba pertanyaan nomor satu,


Ketinggian minimal menara air

Dikutip dari id.wikipedia.org, bahwa "Sebuah menara air adalah sebuah kontainer penyimpanan air besar yang ditinggikan yang dibangun untuk menampung persediaan air pada tinggi yang cukup untuk memberi tekanan pada sistem distribusi air. Pemberian tekanan terjadi melalui peninggian air; untuk setiap ketinggian 10.20 centimetres (4.016 in), air memberi tekanan sebesar 1 kilopascal (0.145 psi). Ketinggian 30 m (98.43 ft) menghasilkan tekanan sebesar 300 kPa (43.511 psi), tekanan yang cukup untuk mengoperasikan dan memenuhi persayaratan sistem distribusi dan tekanan air domestik.

Untuk menyalakan pemanas air tidak cukup dengan mengatur ketinggian menara air, namun yang paling disarankan adalah dengan memakai pompa tambahan yang menyedot air dari tangki untuk selanjutnya disalurkan ke mesin pemanas, namun pada mesin pompa air tersebut harus dipasang saklar otomatis pompa, jadi bila "stop keran" dibuka maka mesin pompa tambahan ini akan menyala untuk menimbulkan tekanan air.

Tekanan air yang kuat tersebut berguna untuk menekan tuas saklar/switch untuk mengaktifkan mesin pemanas air. Jadi jika ada tekanan air pada tuas tersebut maka akan menyalakan pemantik untuk membakar gas dan memanaskan air di mesin.


Bahan yang baik untuk menara air

Perlu diketahui bahwa Setiap 1000 liter air memiliki berat 1 ton, sehingga sangat penting dalam mempertimbangkan pembuatan pondasi yang mampu menahan berat keseluruhan tangki. Pondasi yang dibuat dengan baik dan benar sangat penting untuk semua tangki air.


Petunjuk penempatan tangki
Tempat untuk meletakkan tangki dapat dibuat baik dari rangka besi/baja ataupun dari beton

1. Tempat peletakan tangki :
    -Tower yang terbuat dari kerangka besi (tidak memilikit celah pada alas dudukan tangki).
    -Tower yang terbuat dari beton bertulang
    -Dak dari beton bertulang
    -Lantai dasar dibuat dari beton bertulang atau pasangan batu bata
2. Pondasi untuk alas tangki harus bersih, datar, rapat dan rata (usahakan diatur dengan waterpass)
3.Tempat untuk membuat pondasi harus dalam kondisi padat dan stabil
4. Lebar pondasi harus lebih besar daripada diameter tangki.
5. Usahakan untuk tidak menempatkan tangki air di atas instalasi pipa dan/atau kabel tertimbun (untuk memudahkan bila suatu saat pipa atau kabel tersebut akan diservis atau perawatan rutin).
6. Tenpat yang akan dipasang tangki sebaiknya terbebas dari lalu lintas atau mobilitas sehingga seluruh peralatan yang berhubungan dengan tangki aman dari gangguan.
7. Hindari memasang tangki air di atas struktur bawah tanah seperti gudang, tangki septik, saluran limbah, dll


Dudukan/Pondasi yang benar
Dudukan/Pondasi yang salah

Post a Comment for "Memasang Tangki Air untuk Pemanas Air, dan Keperluan Lainnya"